Senin, 25 April 2011

ALERGI SI KAKAK YANG MEMBUAT MAMA PUSING

Saat ini putri pertamaku telah berusia 3 tahun 4 bulan, Trixie dilahirkan dari hasil perjuangan yang panjang dalam kehidupan keluarga kami. Saya dirawat selama seminggu setelah menjalani operasi caesar, saat masih di RS, anakku menjadi model bagi ibu-ibu yang melahirkan pada minggu itu di RS tersebut. Perawat mengajarkan tentang cara merawat bayi mulai dari memandikan sampai memakaikan baju dsb. Saat usianya beberapa hari telah muncul gejala alergi (merah merah pada bagian tubuhnya) kebetulan ASI saya tidak banyak sehingga Trixie harus minum susu formula. Saya berpikir mungkin ASI yang saya berikan saat itu memicu alergi yang terjadi. Setelah berkonsultasi dengan dokter anak akhirnya kami diperbolehkan pulang yang disambut oleh keluarga besar dengan suka cita.

Menjalani kehidupan sebagai Ibu baru, membuat saya memasuki dunia yang sangat berbeda. Alhamdulillah dengan dibantu oleh ibu mertuaku yang mengajarkan segalanya, akhirnya saya mulai terbiasa mengatasi segalanya mulai dari harus terjaga setiap Trixie menangis dari pagi hingga malam, dengan segala kelelahan yang kualami namun semua yang aku alami itu berusaha aku lewati dan menikmatinya, Memasuki usia 6 bulan anakku mulai alergi yang hebat terhadap susu formulanya sehingga saya harus menggantinya dengan susu yang berasal soya, dengan mencoba berbagai merk untuk mendapatkan susu yang cocok seperti yang disarankan oleh dokter anak, akhirnya Trixie cocok dengan salah satu merk susu yang cukup mahal bagi kami, namun semua ini akhirnya membuat hati saya tenang.

Karena alergi ini kemungkinan daya tahan tubuh Trixie menjadi kurang sempurna, sehingga sering sekali sakit, pertama kali dirawat di RS pada usia 8 bulan saat itu Trixie terkena diare sehingga harus dirawat di RS karena mengalami dehidrasi akibat cairan yang keluar sangat banyak, hampir seminggu Trixie di rawat dengan infus ditangan, dimana setiap 2 jam harus diganti karena Trixie akan mengamuk bila bangun dari tidurnya dan ditangannya terdapat selang infus yang kami bilang sebagai handphone pada dia. Dokter sampai memberikan gelar sebagai anak yang punya rekor mematahkan jarum infus paling banyak karena tenaganya yang sangat kuat.

Masalah mulai timbul dengan berjalannya waktu ketika Trixie mulai harus makan makanan yang lebih berat seperti bubur, sayur mayur, ikan, daging dsb. Saya mulai mencoba menyuapinya dengan beberapa jenis ikan seperti salmon namun apa yang terjadi, pada kulit tubuhnya keluar bintik kemerahan…waduh saya kasihan melihat Trixie yang selalu rewel apabila alergi terhadap makanan jenis hewani. Sambil terus mencoba tanpa kenal lelah, dalam seminggu saya akhirnya memberikan makanan berupa jenis sayur mayur dan hanya satu hari saya memberikan daging atau ikan.

Saat usia Trixie memasuki 3 tahun alergi yang dimilikinya belum hilang juga, sebagai ibu melihat keadaan ini membuat saya sedih namun saya tidak menyerah untuk membuatnya dapat makan jenis makanan yang mengandung protein hewani. Akhirnya saya melakukan strategi agar Trixie dapat makan dengan nyaman, dalam seminggu saya membuat jadwal makan selama 3 hari (senin, selasa, rabu) dia akan makan segala sayuran, hari kamis dia akan saya berikan daging atau ikan selanjutnya jumat dan sabtu dia kembali makan sayuran dan hari minggu dia bebas memakan segalanya….

Sampai saat ini saya sudah pasrah dengan keadaan anak saya, daya tahan tubuhnya saya usahakan selalu baik agar tidak mudah terkena penyakit sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Namun apa mau dikata pada akhir Maret 2011 Trixie kembali di rawat di RS karena sakit panas yang tidak turun sampai 40 derajat. Alhamdulillah dengan perawatan yang intensif selama seminggu akhirnya panasnya turun dan Trixie kembali kerumah dan bermain dengan teman-temannya.

Sekarang saya mulai membiarkan Trixie mencoba berbagai makanan yang diinginkannya, tentunya dengan terus memantau jangan sampai makanannya malah membahayakan dirinya. Salut buat kakak Trixie yang sekarang sudah mulai mengerti dengan aturan-aturan tentang makanan yang dapat ia makan sehingga berat badanya mulai bertambah dan ia sangat kooperatif dalam berkoordinasi dengan mama. Sehingga sekarang mama dapat bekerja dikantor dengan tenang dan Trixie dirumah dengan mbak siti yang selalu setia menemaninya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar